INDEKS KOTA TOLERAN TAHUN 2018

INDEKS KOTA TOLERAN TAHUN 2018

A. Tentang Laporan IKT 2018

Toleransi merupakan salah satu variabel kunci dalam membinadan mewujudkan kerukunan dan inklusi sosial, serta membangun negara Pancasila yang bersendikan kemerdekaan beragama sebagaimana diafimasi oleh Sila Pertama Pancasila dan dijamin oleh UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, terutama Pasal 29 Ayat (2). Selain itu, pemerintah daerah, khususnya kota yang heterogenitas sosiokulturalnya lebih tinggi dibandingkan kabupaten, merupakan kantung masyarakat (social enclaves) dituntut untuk memainkan peran positif sebagai representasi negara dalam wajahnya yang lebih spesifi dan partikular.

Dalam konteks itu, dan dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional yang diperingati setiap tanggal 16 November setiap tahun, SETARA Institute melakukan kajian dan indexing terhadap 94 kota di Indonesia dalam hal isu promosi dan praktik toleransi. Tujuan pengindeksan ini antara lain untuk mempromosikan kota-kota yang dianggap berhasil membangun dan mengembangkan toleransi di wilayahnya masing-masing, sehingga dapat menjadi pemicu bagi kota-kota lain untuk turut bergegas mengikuti, membangun dan mengembangkan toleransi di wilayahnya.

Laporan tentang Indeks Kota Toleran tahun 2018 adalah laporan kedua SETARA Institute yang disusun dengan mengutamakan praktik-praktik toleransi terbaik kota-kota di Indonesia, dengan memeriksa seberapa besar kebebasan beragama/berkeyakinan dijamin dan dilindungi melalui regulasi dan tindakan—di satu sisi—serta menyandingkannya dengan realitas perilaku sosial kemasyarakatan dalam tata kelola keberagaman kota, khususnya dalam isu agama/keyakinan. Pengukuran yang dilakukan SETARA Institute menggunakan paradigma negative rights, sesuai dengan karakter kebebasan beragama/ berkeyakinan yang merupakan rumpun kebebasan sipil politik, yang diukur secara negatif. Selain pendekatan negative rights, Indeks Kota Toleran juga memeriksa tindakan positif pemerintah kota dalam mempromosikan toleransi, baik yang tertuang dalam kebijakan, pernyataan resmi, respons atas peristiwa, maupun membangun budaya toleransi di masyarakat.

Selengkapnya dapat anda baca dalam ringkasan eksekutif Indeks Kota Toleran 2018 pada link berikut:

Klik Disini

Sharing is caring!

4 comments

  1. Makna toleran sangat tdk dipahami peneliti ini,.Aceh ditempatkan pada score terendah adalah sebuah kesalahan besar,.sy sdh beberapa kali melakukan penelitian terkait hal ini di Aceh. Penelitian kuantitatif seperti ini akan menyesatkan masyarakat. Datanglah ke Aceh, bagaimana masyarakat kota banda aceh yg menjalankan syariat Islam bisa hidup dgn berbagai agama lain yg ada di kota banda aceh. Mnrt sy hasil penelitian ini tdk valid. Penggunaan pendekatan yg salah akan berakibat fatal, apalagi ini menyangkut citra sebuah kota. Ini harus dipertanggungjawabkan. Lihat http://aceh.tribunnews.com/2018/12/19/tokoh-lintas-agama-bantah-aceh-intoleran-begini-pernyataan-penolakan-hasil-riset-setara-institute
    Penelitian sy https://www.academia.edu/23075178/Chinese_in_Sharia_Territory_Ethnic_And_Religion_Harmonization_in_Banda_Aceh-Indonesia,
    https://www.academia.edu/5138004/SYARIAT_ISLAM_DI_ACEH_SEBUAH_MODEL_KERUKUNAN_DAN_KEBEBASAN_BERAGAMA

    • kalau begitu, saya rasa Anda bisa bergabung dalam tim riset atau memberikan masukan terhadap Indeks yang semestinya dijadikan bahan penilaian sehingga kesalahan riset yang dalam hal ini menurut Anda terjadi di Aceh salah bisa terlihat. Itu juga pasti sangat menolong setiap daerah untuk membuka wawasan mengenai indikator yang mesti dipenuhi misal melalui leadership atau kebijakan agar bisa meraih predikat toleran. Semangat ya!

    • namanya juga kuantitatif. kebebasan peneliti dong buat menentukan konsep, membuat turunan operasional, mengukur sesuai alat ukur yang sudah dibuat.. kita sebagai pembaca harus cermat membaca penelitian secara keseluruhan, bukan hanya hasil dan kesimpulan saja. memang hasil temuan rawan disalah gunakan/dibelokkan, tapi untuk menyalahkan peneliti yang cuma menyajikam hasil temuan lapangan ya…. kurang tepat sih. apa salahnya gitu? kalau mau cari, pasti ada kok hasil penelitian yang menunjukkan Aceh sbg kota toleran/tdk pada posisi paling intoleran. good luck.

  2. Untuk data penelitian

Leave a Reply to Ss Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*