Sudah Saatnya Ada Film Baru Mengenai Peristiwa 1965
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan situasi di Rakhine State, Myanmar, 3 September 2017. Presiden mengecam segala bentuk kekerasan etnis di Myanmar. Foto: TEMPO/Subekti.

Sudah Saatnya Ada Film Baru Mengenai Peristiwa 1965

Ayo Sineas Perfilman Dukung Keinginan Presiden Jokowi

  1. Keinginan Presiden Jokowi agar ada film baru mengenai peristiwa 1965 bagi generasi milenial patut didukung. Film yang diharapkan akurasi sejarahnya lebih obyektif, tidak semata hanya propaganda dan tertuju pada kekerasan yang terjadi pada 1 Oktober pagi, tetapi juga menuturkan prolog mengapa peristiwa itu meletus dan epilog serta sequel yang berakibat tragis bagi sebagian orang Indonesia yang tidak terlibat dan menjadi korban. Dengan demikian film baru itu mampu menjadi refleksi bagi generasi milenial, bukan sekedar menyajikan kekerasan dan kebencian.
  1. Sejarah bukanlah semata-mata milik si pemenang tapi berdimensi sosial dan memiliki perspektif korban. Sekaligus mengandung edukasi dan imajinasi sosial bagi sebuah bangsa tentang apa yang diperlukan di masa depan.
  1. Film Pengkhianatan G30S/PKI seyogyanya tidak diputar lagi dan biarkan dalam laci sejarah. Film yang sarat dengan kepentingan pada masanya. Sehingga pada konteks kekinian diperlukan sejumlah hal direvisi dan diperbaharui. Kalaupun akan diputar kembali hendaknya diimbangi juga dengan film-film serupa yang mengangkat seputar peristiwa 1965 agar pemahaman sejarah generasi milineal utuh dan analitis. Hal yang serupa juga bagi kalangan TNI sendiri, menyaksikan film Pengkhianatan G30S/PKI saja tanpa dilengkapi pandangan alternatif tidak akan mencerdaskan dan memberi pemahaman utuh kesejarahan Indonesia. Suatu hal yang akan merugikan TNI dalam menghadapi tantangan kompleks ke depan.
  1. Sudah saatnya kita berdamai dengan sejarah. Melihat sejarah dengan mata terbuka dan kepala dingin. Bukan memperuncing sejarah demi kepentingan politik kekuasaan.

Jakarta, SETARA Institute, 19 September 2017.

Narahubung:
Bonar Tigor Naipospos (Wakil Ketua SETARA Institute): 0811819174

Unduh filenya di sini

Sharing is caring!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*