SETARA INSTITUTE TEMUKAN 130 MASALAH DI POLRI, RISET BAKAL DISAMPAIKAN KE PRABOWO
Direktur Eksekutif SETARA Institute, Ismail Hasani memberikan keterangan kepada wartawan terkait temuan produk hukum diskriminatif di beberapa daerah pada Selasa, (13/08/2019) di Jakarta. (Foto: SETARA Institute)

SETARA INSTITUTE TEMUKAN 130 MASALAH DI POLRI, RISET BAKAL DISAMPAIKAN KE PRABOWO

JAKARTA, KOMPAS.com – Lembaga SETARA Institute menemukan setidaknya 130 masalah di tubuh Polri. Temuan ini didapati berdasarkan riset yang dilakukan selama kurun tiga tahun terakhir.

“Riset ini mencatat 130 masalah aktual yang mengemuka dan melekat dalam tubuh Polri dan tersebar pada hampir seluruh satuan kerja dan pada seluruh mandat konstitusional Polri,” kata Ketua Badan Pengurus SETARA Institute, Ismail Hasani, di Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Adapun mandat konstitusional yang dimaksud seperti seperti perlindungan masyarakat, penegakan hukum, serta keamanan dan ketertiban.

Ismail mengungkapkan bahwa ada beberapa persoalan, baik dari internal maupun eksternal, yang perlu segera direspons Polri. Meskipun beberapa di antara telah mulai diperbaiki oleh Polri.

Dari sisi internal, persoalan yang perlu segera direspons meliputi akuntabilitas pengawasan dan kinerja Polri.

Sedangkan dari eksternal, tantangan yang perlu segera diselesaikan yaitu urbanisasi dan perubahan teknologi, yang menuntut Polri mengadopsi pendekatan human security.

Dia menjelaskan bahwa penelitian ini merekomendasikan paket kebijakan transformasi Polri yang berfokus pada empat pilar yakni demokratis-humanis, integritas-anti korupsi, proaktif-modern, dan presisi-transformatif.

“Sebagai bentuk general check-up atas kinerja Polri, laporan studi ini dapat menjadi rujukan bagi para pengkaji dan pegiat transformasi sektor keamanan dan penegakan hukum dalam memberikan dukungan penguatan akuntabilitas kelembagaan,” tegas dia.

Melansir Antara, Ismail mengakui bahwa lembaganya akan memanfaatkan momentum pergantian pemimpin nasional untuk memberikan masukan terkait permasalahan di tubuh Polri yang perlu segera diatasi.

“Baru di bawah kepemimpinan Pak Prabowo kami akan sampaikan hasil riset sebagai aspirasi publik, baik dari pakar maupun masyarakat bisa menjadi dasar penyusunan kebijakan penguatan transformasi Polri,” tuturnya.
Ismail berharap dengan riset yang dilakukan oleh lembaganya tersebut dapat menjadi masukan agar institusi Polri dapat menjadi institusi yang demokratis dan humanis, Polri yang berintegritas dan antikorupsi, Polri yang modern dan yang terakhir Polri yang presisi transformatif.
“Ini yang kami sebut dengan empat pilar Polri. Ini obsesi dari riset yang sebenarnya,” katanya.
Sumber: kompas.com

Sharing is caring!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*