Bisnis.com, JAKARTA — Setara Institiute menilai respons emosional terhadap aktor film Leonardo DiCaprio yang mengkritik hancurnya ekosistem hutan karena bisnis sawit justru tindakan yang keliru dan kontraproduktif.
Peneliti Bisnis dan HAM Setara Institute Raziv Barokah mengungkapkan rencana pemerintah yang mengancam deportasi terhadap aktor itu adalah tindakan yang keliru. Hal itu, sambungnya, bertentangan dengan agenda pembangunan Jokowi yang memfokuskan kembali penataan hutan dan sawit di Indonesia.
“Tanpa informasi dari Leo, publik sudah mafhum bagaimana buruknya tata kelola hutan Indonesian yang nyaris gagal menjaga keseimbangan ekosistem,” kata Raziv dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Dia menegaskan kebakaran hutan yang selama ini terjadi, juga telah membuka mata dunia bagaimana hutan di Indonesia dieksploitasi tanpa batas, tanpa kontrol dan tanpa akuntabilitas memadai. Menurutnya, menjaga keseimbangan ekosistem dan fungsi ekologis hutan adalah perhatian bangsa-bangsa dunia saat ini, termasuk Indonesia.
Setara menilai tak ada hal yang baru disampaikan oleh Leo, ketika mengunjungi Aceh, pekan lalu. Sikap akomodatif, kata Raziv, seharusnya dilakukan oleh pemerintah Indonesia atas kedatangan aktor film tersebut.
“Berbagai temuan multi pihak terkait kondisi ekosistem dan kehutanan semestinya menjadi aspirasi konstruktif yang menjadi basis penataan tata kelola,” katanya.
Sumber : Industri.bisnis.com