SURVEI TOLERANSI SISWA SMA

SURVEI TOLERANSI SISWA SMA

Survey Toleransi Siswa SMAPengantar

SETARA Institute adalah organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) yang menaruh perhatian pada pemajuan kondisi HAM dan penghausan atau pengurangan diskriminasi dan intoleransi atas dasar agama, etnis, suku, warna kulit, gender, dan strata sosial lainnya di Indonesia. SETARA Institute percaya bahwa suatu masyarakat yang demokratis akan mengalami kemajuan apabila tumbuh sikap saling pengertian, penghormatan dan pengakuan terhadap keberagaman, sehinga SETARA Institute berdedikasi untuk pencapaian cita-cita dimana setiap orang diperlakukan setara dengan menghormati keberagaman, mengutamakan solidaritas dan bertujuan memuliakan manusia.

Sejak 2007 hingga sekarang, SETARA Institute bersama organisasi masyarakat sipil lainnya secara konsisten berupaya memajukan realisasi jaminan kebebasan  beragama/berkeyakinan di Indonesia, yang secara normatif telah tercantum di dalam Konstitusi Republik Indonesia, khususnya pada Pasal 28E ayat (1) dan ayat (2). Berbagai organisasi masyarakat sipil melakukan pemantauan, riset, advokasi kebijakan, dan litigasi strategis sebagai cara mendorong negara memenuhi kewajibannya melindungi hak warga negara untuk bebas beragama, berkeyakinan, termasuk di dalamnya hak untuk beribadah dan menjalankan aktivitas keagamaan.

SETARA Institute memiliki hipotesis bahwa intoleransi merupakan tangga pertama menuju terorisme. Sehingga toleransi merupakan salah satu variabel kunci dalam membina dan mewujudkan kerukunan dan inklusi sosial, serta membangun negara Pancasila yang bersendikan kemerdekaan beragama sebagaimana  diafirmasi oleh Sila Pertama Pancasila dan dijamin oleh UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, terutama Pasal 29 Ayat (2).

Dalam konteks permasalahan intoleransi, SETARA Institute memahami bahwa sektor pendidikan terutama tingkat SMA rentan sebagai tempat penjalaran bibit intoleransi hingga radikalisme yang menyasar pada remaja. Selain aspek psikologis remaja yang menjadi faktor determinan dalam membaca situasi kondisi toleransi
remaja, faktor lain seperti kebijakan pendidikan, kurikulum, model pembelajaran, kualitas guru, standar evaluasi, dan beberapa entitas pendidikan lainnya juga menjadi unsur yang dapat mempengaruhi gambaran toleransi di tingkat remaja terutama pada lingkungan sekolah.

Sebelumnya, SETARA Institute pernah memotret situasi kondisi toleransi remaja di lingkungan SMA dengan melakukan survei terhadap 760 siswa SMA Negeri di Jakarta dan Bandung Raya pada tahun 2015. Hasil survei tersebut menunjukkan ada persoalan di tingkat guru, terutama guru agama dalam memberikan pemahaman tentang makna toleransi atau kebhinnekaan. Artinya, guru masih belum optimal dalam memberikan pengetahuan kegamaan yang plural dan tidak mampu menjadikan pendidikan kewarganegaraan sebagai sarana efektif untuk memperkuat toleransi di tengah pluralitas.

Dalam rangka mengetahui situasi mutakhir tentang persepsi dan sikap remaja terhadap toleransi, SETARA Institute kembali menyelenggarakan survei serupa di 5 (lima) daerah yaitu Surabaya, Bogor, Depok, Surakarta, dan Padang. Apabila dikaitkan dengan hasil survey sebelumnya, ada peningkatan tren toleransi pada siswa
SMA yang disumbang oleh menyusutnya kelompok intoleran pasif. Sekalipun demikian, masih ada serangkaian pekerjaan rumah yang perlu menjadi fokus atensi bersama dalam menginternalisasi nilainilai toleransi dan pluralisme siswa.

SETARA Institute mengucapkan terimakasih banyak kepada para peneliti, penulis, enumerator, kawan aktivis, dan para ahli yang telah terlibat baik dalam proses pelaksanaan survey maupun proses penyusunan laporan hasil survey ini.

Akhir kata, SETARA Institute berharap bahwa hasil survey ini tentu tidak hanya sebagai gambaran informasi mengenai situasi dan kondisi toleransi siswa, namun diharapkan juga dapat sebagai baseline bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk melakukan program-program intervensi lanjutan
yang mengarah pada upaya pemajuan toleransi para siswa terutama di lingkungan pendidikan.

Jakarta, 29 Mei 2023
Ketua Badan Pengurus SETARA Institute

Dr. Ismail Hasani, S.H., M.H.

Selengkapnya sila akses di bawah ini:

Unduh di sini

Sharing is caring!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*