Hendardi: Penyerangan Terhadap Polisi di Cikokol Ancaman Nyata Teror

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan, penyerangan terhadap Kapolsek Tangerang Kompol Effendi bersama dua anggota polisi lainnya adalah ancaman nyata kekerasan dan teror yang terjadi di ruang publik.

Teror ini bisa menyasar siapapun.

“Identifikasi dugaan bahwa pelaku berafiliasi atau simpatisan ISIS juga membuktikan bahwa radikalisme telah menyebar luas termasuk pada mereka yang masih sangat muda sekalipun, seperti SA (21) tahun,” kata Hendardi, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Penyerangan terhadap Kapolsek Tangerang dan dua polisi lainnya terjadi pada Kamis pagi. Akibatnya, ketiga polisi mengalami luka tusuk.

(Baca: Teror di Cikokol dan Fenomena “Lone-Wolf Terrorism”…)

Apapun motivasinya, kata Hendardi, kekerasan terhadap aparat keamanan dan penegak hukum tidak dapat dibenarkan.

“Saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Saya mendorong Polri untuk meningkatkan kewaspadaan berkelanjutan, tidak hanya sesekali atau sesaat setelah serangan terjadi,” kata Hendardi.

Menurut Hendardi, kebiasaan selama ini, kewaspadaan itu menguat pascaperistiwa saja.

(Baca: Terorisme Dinilai Tetap Menjadi Ancaman Nyata)

Setelah itu, aparat lengah. Jika benar pelaku terafiliasi ISIS, maka BNPT perlu terus menggencarkan dan memperluas jangkauan promosi pencegahan kekerasan ekstremis.

Namun, tambah Hendardi, proses deradikalisasi terhadap terpidana teroris adalah bagian tersendiri.

“Justru yang jauh lebih penting adalah memastikan ruang publik tidak dikuasai oleh kelompok pengusung intoleransi, radikalisme, dan kekerasan ekstremis,” kata dia.

Sumber  : Nasional.kompas.com

Sharing is caring!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*